Peranan Agama-Agama dalam Upaya Menciptakan Perdamaian

Melky Malingkas

Abstract


Tujuan dari penelitian adalah memahami konsep perdamaian dalam konteks agama-agama di Indonesia dan upaya-upaya menciptakan suatu kondisi yang penuh dengan perdamaian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedamaian dapat diciptakan dalam realitas perbedaan melalui ajaran agama-agama. Kedamaian merupakan cita-cita dari semua agama. Upaya yang dilakukan untuk menciptakan perdamaian adalah pendidikan perdamaian di sekolah formal, agama sebagai lembaga pengajar kedamaian, dan dialog menjadi solusi perdamaian. Kesimpulan yang dapat diberikan adalah setiap agama hendaknya terus berjuang mengajarkan nilai-nilai kedamaian kepada umat.


Keywords


kedamaian, agama, dialog

Full Text:

PDF

References


Armada, Riyanto. 1995. Dialog Agama, dalam Pandangan Gereja Katolik. Yogyakarta: Kanisius.

Benedetto XVI. 2010. Luce del Mondo, il Papa, la Chiesa e I Segni dei Tempi, Roma: Libreria Editrice Vaticana.

James, Morwood. 2005. Oxford LATIN Dictionary, New York: Oxford University Press.

Golz, R. (2015). The Foundation of Peace Education by Jan Amos Comenius (1592-1670) and its Topicality. International Dialogues on Education: Past and Present 2(2). Retrieved 26-07-18 from http://www.ide-journal.org/article/2015-volume-2-number-2-the-foundation-of-peace-education-by-jan-amos-comenius-1592-1670-and-its-topicality/

Hakim, Ahmad Burhan. 2022. “Pengaruh Perang Rusia-Ukraina Terhadap Stabilitas Hubungan Politik Indonesia dan Rusia,” dalam Journal Internasional Relations, Vol. 2, No. 1, Desember 2022.

Harris, I. M., & Morrison, M. L. 2013. Peace education (3rd edition). Jefferson: McFarland & Co.

Harris, I. M. 2002. Peace Education Theory. Paper presented at the Annual Meeting of the American Educational Research Association, New Orleans, LA, April 1-5, 2002.

Konsili Vatikan II. 1965. Pernyataan mengenai Gereja dengan Agama-Agama bukan Kristiani “Nostra Aetate. Jakarta: KWI

Kester, K. 2011. Education for Peace: Content, Form, and Structure: Mobilizing Youth for Civic Engagement. Peace & Conflict Review, 6(1), 1-10.

Mangundap, Jelvi Monica & Melky Malingkas. 2022. “Relevansi Sacrosanctum Concilium bagi Penghayatan Misteri Ekaristi Umat Beriman,” dalam Jurnal Christian Humaniora, Vol. 6, No. 2, November 2022.

Mara, Steve Rick Elson., Siswo Hadi Sumantri., Bambang Wahyudi. 2021. “Dialog Strategi Papua dalam Mencegah Disintegrasi Bangsa,” dalam Jurnal Damai dan Resolusi Konflik, Vol. 7, No. 1, 2021.

Michael, Barnes. 1989. Christian Identity and Religious Pluralism: Religious in conversastion, London: Abingdon Press.

Oka, Diputhera. 2004. Agama dan Budaya Perdamaian dalam Masyarakat Buddha, dalam Muhaimin AG (ed.,) Damai di Dunia Damai untuk Semua, Perspektif Berbagai Agama, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama.

Sulastomo. 2004. Agama dan Budaya Perdamaian dalam Masyarakat Islam, dalam Muhaimin AG (ed.,) Damai di Dunia Damai untuk Semua, Perspektif Berbagai Agama, Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Truhlar. 1973. Lessico di Spiritualita, Brescia: Editrice Queriniana. Secondo St Tommaso d’Aquino, Pace è “l’ordine della convivenza sul fondamento della giustizia.”

Yohanes Paulus II. 2003. Pesan Bapa Suci Untuk Perayaan Hari Perdamaian Sedunia, 1 Januari 2003.




DOI: https://doi.org/10.46965/jch.v7i2.2387

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Copyright © 2020
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: warsetofreddy@gmail.com