Peran Kitab Keagamaan (Alkitab) Sebagai Upaya Membangun Toleransi dalam Konflik Umat Beragama di Indonesia
Abstract
Abstrak
Konflik umat beragama sampai saat ini masih saja terjadi di tengah masyarakat Indonesia. Konflik bernuansa agama masih terjadi setelah berakhirnya kekuasaan rezim Orde Baru. Sikap tidak menghargai dan ujar kebencian masih terjadi di masyarakat dan memicu konflik umat beragama. Akibat dari konflik bernuansa keagamaan banyak menimbulkan kerusakan baik secara fisik dan psikologi pada pemeluk agama. Pemuka Agama yang mengajarkan tentang ajaran dan nilai-nilai agama, seharusnya dapat menjadi solusi dalam mencegah terjadinya konflik umat beragama. Konflik umat beragama tersebut masih terjadi karena ajaran dan nilai-nilai agama belum sepenuhnya diterapkan dalam kehidupan masyarakat, atau bahkan ada ajaran agama yang disampaikan oleh pemuka agama yang bersifat fundamentalisme, dengan klaim kebenaran agama masing-masing yang memicu terjadinya konflik dengan pemeluk agama yang berbeda. Melihat dari fenomena tersebut tulisan ini bertujuan untuk melihat peran kitab keagamaan diperlukan upaya membangun toleransi, dan kerjasama antara pemuka agama dengan umat untuk meminimalisir konflik umat beragama di Indonesia. Hasil dari penelitian penulis menunjukkan peran kitab keagamaan (Alkitab), pertama Nats Alkitab dapat membangun toleransi dapat dilihat dari Matius 22:39, dimana gambaran ini mengajarkan tentang hidup dengan mengasihi sesama seperti diri sendiri. Kedua, digambarkan dengan menyingkirkan pembedaan dan saling menerima satu dengan yang lain (Galatia 3:28).
Kata Kunci: Kitab Keagamaan (Alkitab), Konflik Agama, Toleransi, Indonesia.
Abstract
Religious conflicts are still happening in the midst of Indonesian society. Conflicts with religious nuances still occur after the end of the New Order regime. Disrespect and hate speech still occur in society and trigger religious conflicts. The consequences of conflict with religious nuances cause a lot of physical and psychological damage to religious adherents. Religious leaders who teach about religious teachings and values, should be a solution in preventing conflicts between religious communities. Conflicts between religious communities still occur because religious teachings and values have not been fully implemented in people's lives, or there are even religious teachings conveyed by religious leaders who are fundamentalist in nature, with claims of the truth of their respective religions that trigger conflicts with adherents of different religions. . Seeing from this phenomenon, this paper aims to see the role of religious books, efforts are needed to build tolerance, and cooperation between religious leaders and the people to minimize conflicts between religious communities in Indonesia. The results of the author's research show the role of religious books (the Bible), firstly, Bible texts can build tolerance, it can be seen from Matthew 22:39, where this picture teaches about living by loving others as yourself. Second, it is described by putting aside differences and accepting one another (Galatians 3:28). Keywords: Religious Books (Bible), Religious Conflict, Tolerance, Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Galtung. Johan, PEACE BY PEACEFUL MEANS: Peace and Conflict, Development and Civilization, (London: SAGE Publications Ltd, 1996).
Setyawan. B. Yusak, Perdamaian dan Keadilan Dalam Konteks Indonesia yang Multikultural dan Beragam Tradisi Iman, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2017).
Khalikin. Ahsanul & Fathuri, Toleransi Beragama di Daerah Rawan Konflik, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan Keagamaan, 2016).
BM. Aisyah, Konflik Sosial Dalam Hubungan Antar Umat Beragama, Vol. 15, Jurnal Dakwah Tabligh, (UIN Alauddin Makassar: 2014)
Crouch. Melissa, Inplementing the Regulation on Place of Worship in Indonesia: New Problems, Local Politicsan Court Action, Asian Studies Review, Vol. 34 (December 2010).
Yunus. M. Firdaus, Konflik Agama Di Indonesia Problem Dan Solusi Pemecahannya, Jurnal Substantia, Vol. 16, Oktober 2014.
Bahan ajar kuliah Kitab Keagamaan dalam Masyarakat pertemuan ke-8, Kitab Keagamaan, Fundamenlaisme dan Terorisme, 20 Oktober 2021.
Bahan ajar kuliah Kitab Keagamaan dalam Masyarakat pertemuan ke- 1&2, Urgensi Kajian Kitab Keagamaan dalam Masyarakat & Mitos, Standarisasi dan Pengkultusan Kitab Keagamaan, 1 September 2021 & 8 September 2021.
Pincott, Jena, Do Gentlemen Really Prefer Blondes? Bodies, Behavior, and Brains, – The Science Behind Sex, Love and Attraction, New York: Delacorte Press, 2008
Siburian, Donny. Agama Kristen dan Hoax: Peran Agama Kristen dalam menekan Hoax. BIA’: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Kontekstual, (2021) Vol 4, No. 2: 226-237.
Siburian, Donny. Menggugat Perceraian: Aspek-Aspek Kekerasan Gender Dalam Praktek Perceraian (Paulakhon) Pada Masyarakat Batak. Sosiologi: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya. (2021) Vol. 23, No. 2:211–225.
Sinaga, Evan Daniel; Siburian, Donny Paskah Martianus. Menguji Segala Sesuatu: Membuktikan Kebenaran Melalui Perbuatan. Jurnal Teologi Cultivation. (2021). Vol 5, No. 2: 72-85.
Ramadhani,Deshi SJ, Adam harus bicara, Yogyakarta : Kanisius, 2010
Rieke Diah Pitaloka, Banalitas Kekerasan: Telaah Pemikiran Hannah
Arendt tentang kekerasan negara, Jakarta: Penerbit Koekoesan, 2010
Salman, Todd and Michael G. Lawier, Sexual Ethics : A Theological Introduction, Washington: Georgetown University Press, 2012
DOI: https://doi.org/10.46965/jch.v6i1.1522
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: warsetofreddy@gmail.com