Spiritualitas Ramah Alam: Upaya Pelestarian Alam di Kawasan Danau Toba

Bestian Simangunsong

Abstract


Kajian ini fokus pada upaya merekonstruksi spiritualitas ramah alam. Spiritualitas yang dirumuskan berdasarkan perjumpaan kreatif antara gagasan ekologis agama Malim dan Kristen. Kemunduran ekologis dan daya dukung alam disebabkan oleh tindakan eksploitatif yang dilakukan oleh manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan apresiatif inquiry. Peneliti menggali ajaran agama Malim berdimensi ekologis. Selanjutnya didialogkan dengan teologi Kristen sehingga melahirkan spiritualitas ramah alam.  Hasil penelitian ini adalah spiritualitas ramah alam mendorong umat beragama agar mensyukuri keberadaan alam semesta sebagai anugerah Allah. Danau Toba sebagai anugerah Tuhan wajib dilestarikan. Gereja bertanggung jawab untuk melakukan restorasi ekologis di kawasan Danau Toba. Keristenan dan agama Malim dapat melakukan agenda bersama demi keberlangsungan kehidupan di kawasan Danau Toba.

Keywords


spiritualitas; ramah alam; pelestarian; Danau Toba

References


Borrong, R. P. (1999). Etika Bumi Baru. BPK Gunung Mulia.

Cindradi, E. (2016). Manifesto on Ecological Reformation of Christianity - The Volos Call. In D. Werner (Ed.), Eco-Theology, Climate Justice, and Food Security (p. 100). Globethics.

Deshi, R. T. A. (2013). Menciptakan Langit dan Bumi Baru sebagai Tubuh Allah. In P. C. Aman (Ed.), Iman yang Merangkul Bumi (p. 39). Kanasius.

Francis, P. (2015). Encyclical Letter Laudato Si On Care for Common Home. Claretian Publications.

Gultom, I. (2010). Agama Malim di Tanah Batak. Bumi Aksara.

Hadiwardoyo, A. P. (2015). Teologi Ramah Lingkungan. Kanisius.

Hallman, D. G. (2012). Spiritual Values For Earth Community. World Council of Church Publication.

Harmaji, T. T. (2014). Teologi Jalan Teengah. Taman Pustaka Kristen.

Kolimon, M. (2012). Perempuan yang Merawat Bumi. In K. H. Rambe (Ed.), Jalinan Sejuta Ilalang: Pergumulan, Tantangan, dan Harapan (p. 25). Yayasan Oase Intim.

Kolimon, M. L. (2015). Teologi Ramah Tanah di timor Barat. In Z. Ngelow (Ed.), Perspektif Kristen terhadap Keadilan Sosio-ekologis Indonesia (p. 25). Oase Intim.

Lehmusluoto, F. G. dan P. (2012). Danau. In F. Goltenboth (Ed.), Ekologi Asia Tenggara Kepulauan Indonesia (p. 95). Salemba Teknika.

Longchar, W. (2012a). Green Theology: Resources from Primeval Traditions. JTCA, 11, 159–174.

Longchar, W. (2012b). Returning to Mother Earth. Taiwan Programme for Theology and Culture in Asia.

McFague, S. (2002). The World as God Body. Concilium, 50–56.

McFague, S. (2013). Falling in Love with God and World. Ecumenical Review, 65(1), 19.

Mojau, J. (2022). Tanah Pesisir Pantai, Tubuh Erotis Allah? Pergulatan Komunitas Iman Maritim Bersama Tanah Merdeka Mereka. In Z. J. Ngelow (Ed.), Teologi Tanah Perspektif Kristen terhadap Ketidakadilan Sosio-ekologis di Indonesia (p. 111). BPK Gunung Mulia dan Oase Intim.

Nelson, K. C.-. (2015). Tanah Timor Lele Bo. In Z. N. dan L. P. R. Mandalika (Ed.), Teologi Tanah: Perspektif Kristen terhadap Ketidakadilan Sosio-Ekologis di Indonesia (p. 49). Oase Intim.

Prior, J. M. (2015). Hukum Adat dan Hukum Positif Berseberangan. In Z. J. Ngelow (Ed.), Teologi Tanah: Perspektif Kristen terhadap Ketidakadilan Sosio-Ekologis di Indonesia (p. 70). Oase Intim.

Puggioni, R. (2017). Pope Francis and Degrowth: A Possible Dialogue for a Post-Capitalist Alternative. Journal of Public Theology, 11, 18.

Purba, C. (2013). Gerakan Politik dan Spiritual Parmalim dalam Rangka Mempertahankan Eksistensi Agama Suku di Tanah Batak. Sejarah Historica, 2(6), 2.

Ramadhani, D. (2013). Menciptakan Langit dan Bumi Baru sebagai Tubuh Baru Allah. In P. C. Aman (Ed.), Iman yang Merangkul Bumi (pp. 38–39). Penerbit Obor.

Simanjuntak, B. A. (2011). Inspirasi Tao Toba. In B. A. Simanjuntak (Ed.), Pemikiran tentang Batak Setelah 150 Tahun Agama Kristen di Sumatera Utara (p. 321). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sinaga, A. B. (2004). Dendang Bakti: Inkulturasi Teologi dalam Budaya Batak. Bina Media Perintis.

Sinaga, A. B. (2014). Allah Tinggi Batak Toba: Transendensi dan Imanensi. Kanasius.

Sitanggang, L. U. (2015). Gerakan Penyelamatan Danau Toba. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Sumintarsih. (1994). Kearifan Tradisional Masyarakat Pedesaan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tinambunan, D. (2014). Hubungan Manajemen Jatidiri dengan TujuhFalsafah Hidup Orang Batak. In R. Butarbutar (Ed.), Spiritualitas Ekologis (p. 283). Institut Darma Mahardika.

Tinambunan, L. (2015). Sila Ketuhanan dalam Penghayatan Orang Batak Toba. In Widiantoro (Ed.), Kearifan Lokal - Pancasila (p. 48). Kanasius.

Tinambunan, V. (2014). Mendengar Jeritan Ibu Pertiwi dari Tana Sumatera. In R. Butarbutar (Ed.), Spiritualitas Ekologis (p. 101). Institut Darma Mahardika.




DOI: https://doi.org/10.46965/jtc.v8i2.2567

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2025 Bestian Simangunsong

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 LP2M IAKN Tarutung

Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: jurnalteologicultivation@gmail.com

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.