Pembuangan Limbah Plastik: Studi Kasus Limbah Rumah Tangga Di Desa Sigi
Abstract
Abstrak:
Plastik telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia. Sifat dasar plastik yang tidak mudah lapuk, ringan, antikarat, dan murah, sering kali menjadi alasan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, termasuk masyarakat di Desa Sigi. Seluruh aktifitas hidup masyarakat seringkali menggunakan plastik, baik dalam aktifitas rumah tangga, sosial maupun ekonomi. Penggunaan barang berbahan dasar plastik berbanding lurus terhadap limbah plastik yang dihasilkan, akhirnya bermuara pada permasalahan lingkungan dan rusaknya keseimbangan alam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang dampak penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Desa Sigi. Metode dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif, seperti observasi, wawancara dan pengumpulan data melalui kuesioner. Plastik menjadi permasalahan lingkungan karena dalam proses produksinya turut menyumbang emisi karbon ke udara, selain itu, juga bisa menyebabkan pencemaran terhadap tanah dan air. Penggunaan plastik yang berlebihan dan tidak bertanggungjawab hanya akan menimbulkan masalah lingkungan. Jika masalah ini tidak ditangani dengan baik, benar dan tepat tentu nantinya akan menjadi bumerang bagi manusia.
Kata kunci: plastik, lingkungan, perilaku masyarakat
Abstract:
Plastic had become a part of people's daily lived. The basic properties of plastics that were not easily weathered, light, stainless, and cheap, are often the reason for the use of plastic in daily life, including people in Sigi. All activities of people's lived often use plastic, both in household, social and economic activities. The use of plastic-based goods is directly proportional to the resulting plastic waste, eventually resulting in environmental problems and damage to the balance of nature. This study aims to explain the impact of plastic use in people's daily lives in Sigi Village. This method of writing uses qualitative methods, such as observation, interview and data collection through questionnaires. Plastic becomes an environmental problem because in the production process contributes carbon emissions to the air, in addition, it can also cause pollution to soil and water. Excessive and irresponsible use of plastic will only cause environmental problems. If this problem is not handled properly, rightly and appropriately it will certainly backfire for humans.
Key Words: plastic, enviroment, people’s behavior
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Borong, R. P. (1999). Etika Bumi Baru. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.
Brownlee, M. (1997). Tugas Manusia Dalam Dunia Milik Tuhan. Jakarta: BPK. Gunung Mulia.
Indonesia, C. (2018, 11 23). CBN Indonesia. Retrieved April 26, 2021, from https://www/cbncindonesia.com/news/20181123170529-4-43454/pengelolaan-sampah-plastik-indonesia-bisa-ikuti-cara-swedia
Keraf, A. S. (2010). Krisis dan Bencana Lingkungan Hidup Global. Yogyakarta: Kanisius.
S, S. N. (2012). Kimia Material Polimer. Yogyakarta: Deepublish.
Sununianti. (2013). Sosialisasi Penggunaan Forushiki Untuk Mengurangi Sampah Kantong Plastik Dalam Gaya Hidup Modern. Jurnal Pengabdian Sriwijaya, 88-100.
Thompson R, C. M. (2009). Plastics the Enviroment and Human Health. Phil: Trans R. Soc.
DOI: https://doi.org/10.46965/ja.v19i2.611
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: info@iakntarutung.ac.id