Munus Triplex Christi dan Implementasinya Bagi Pelayan Gereja

Edy Leonardo, Bernard Bistok Lubis, Iwan Setiawan Tarigan

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna dari munus triplex Christi, yaitu peran Kristus sebagai Imam, Nabi dan Raja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang kondisi alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) serta data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar.Konsep munus triplex Christi menekankan tiga fungsi utama Kristus sebagai Nabi, Imam, dan Raja, yang sangat relevan bagi pelayan gereja dalam menjalankan tugas mereka. Pelayan gereja diharapkan menyampaikan firman Tuhan dengan keberanian, melayani dengan pengorbanan, dan memimpin dengan kasih untuk menciptakan komunitas yang harmonis. Implementasi fungsi ini membutuhkan pemahaman teologis yang mendalam, keterampilan interpersonal, serta komitmen untuk terus belajar. Dengan menginternalisasi dan menerapkan ketiga fungsi ini, pelayan gereja dapat lebih efektif memberdayakan jemaat dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Penulis mendorong pelayan untuk terus menerapkan ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pelayanan mereka mencerminkan karakter Kristus dan memenuhi panggilan ilahi.

Keywords


Munus Triplex Christi; pelayan Gereja

Full Text:

PDF

References


Bavinck, Herman. Reformed Dogmatics: Sin and Salvation in Christ. ed. John Bolt, terj. John Vriend. Grand Rapids: Baker Academic, 2003.

Calvin, John. Institutes of the Christian Religion, terj. Henry Beveridge. Grand Rapids: Christian Classics Ethereal Library, 2002.

George W. Stroup III, “The Relevance of The Munus Triplex For The Reformed Theology and Ministry,” Austin Seminary Bulletin 98, no. 9 (Juni 1983): 1, diakses 24 Juni 2024, ATLASerials.

Warren, Rick. The Purpose Driven Church. Malang: Gandum Mas, 1995.

Anonymous, The Heidelberg Cathecism, (Grand Rapids, Michigan: Christian Classics Ethereal Library, 1563), Question 31, Why is he called "Christ", that is anointed?, 37

Chandra, Arthur. “Implikasi Praktis Konsep Teologis Munus Triplex Bagi Pendidikan Kristen”, Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, Vol. 6, No. 1, January 2024: 114, http://dx.doi.org/10.19166/dil.v6i1.7883

Yewangoe, A. A. Theologia Crucis Di Asia. Jakarta: BPKGunung Mulia, 1996.

Surat kabar Die Zeit, Jerman, 26 Mei 2011, 63

Tombek Robert Tua Sihombing, “Kajian Tata Kelola Keuangan Gereja”, Jurnal Cahaya Mandalika, Vol. 4, No. 3, 2023: 402-408, https://doi.org/10.36312/jcm.v4i3.1750

Jan S. Aritonang, Yubileum 50 Tahun GKPI: Tinjauan Sejarah dan Pandangan ke Depan, (Pematangsiantar, Kolportase Pusat GKPI, 2014), 128

Leniwan Darmawati Gea, “Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Kepemimpinan Kristen dan Implikasinya bagi Pemimpin Kristen Masa Kini”, Jurnal Teologi Injili, Vol. 2, No. 1, 2022: 66, https://doi.org/10.55626/jti.v2i1.26

Rodlany A. Lbn. Tobing, “Manjomput na Sinurat: Mencegah Konflik Perebutan Kekuasaan di Gereja dalam Pemilihan Pemimpin Tertinggi HKBP”, JURNAL TEOLOGI RAHMAT, Volume 6, No 2, Desember 2020: 83-84, https://journal.sttrem.ac.id/index.php/jtr/article/view/33

Henry Lothar Schreiner, Adat dan Injil, (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2002), 49

Louis Berkhof, Systematic Theology (Grand Rapids: Eerdmans, 1996), 313.




DOI: https://doi.org/10.46965/ja.v23i1.2608

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Copyright © 2017
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: info@iakntarutung.ac.id