Eksegesis Dan Penelitian Teologis

Iwan Setiawan Tarigan

Abstract


Abstract:

Theological research will achieve its true purpose when it is based on correct exegesis. Errors in exegesis will lead to errors in theological research. By definition, the term “exegesis” means to explain a word, sentence, paragraph, or entire book by leading out the true meaning (as the author intended) of a text. This is best done by going back to the original source of a text in its original language. Bible-centered Christian theological research. The Bible is the main source for God's people to know God, and the Bible needs to be studied by interpretation (exegesis). So it is clear that the Bible is the object of theological research for Christianity. This does not mean that other sources are ruled out. If God reveals Himself in general ways in areas such as nature and history (which God himself seems to teach), then researchers can also investigate nature and history to obtain additional inputs for understanding the main revelation. However, these other sources of input are not as important as the Bible. Exegesis in theological research is a must, because without exegesis, theological research as it should be will not be realized. True exegesis will produce true theology. On the other hand, wrong exegesis will produce wrong theology. Although sometimes it is difficult and there are many obstacles in carrying out exegesis, Bible students inevitably have to try to do their best in exegesis of God's Word which is the object of theological research.

Keywords: exegesis, theological research

 Abstrak:

Penelitian teologis akan mencapai tujuannya yang sesungguhnya ketika di dasari dengan eksegesis yang benar. Kesalahan dalam eksegesis akan menyebabkan kesalahan dalam penelitian teologis. Sebagai suatu definisi, istilah “eksegesis” berarti menjelaskan suatu kata, kalimat, paragraf, atau keseluruhan kitab dengan memimpin keluar pengertian sebenarnya (seperti yang dimaksudkan si penulis) dari suatu teks. Hal ini paling baik dilakukan dengan kembali kepada sumber mula-mula suatu teks dalam bahasa aslinya. Penelitian teologi Kristen yang berpusat pada Alkitab. Alkitab merupakan sumber utama umat Tuhan mengenal Allah, dan Alkitab perlu dipelajari dengan penafsiran (eksegesis). Jadi jelaslah bahwa Alkitab adalah obyek penelitian teologis bagi kekristenan. Tidak berarti bahwa sumber lainnya dikesampingkan. Apabila Allah menyatakan diri-Nya dengan cara-cara umum diberbagai bidang seperti alam dan sejarah (yang tampaknya diajarkan oleh Allah sendiri), maka peneliti juga dapat menyelidiki alam dan sejarah untuk memperoleh masukan-masukan tambahan untuk memahami penyataan yang utama tadi. Akan tetapi, sumber-sumber masukan lainnya itu tidaklah sepenting Alkitab. Eksegesis dalam penelitian teologis merupakan keharusan, karena tanpa eksegesis, maka penelitian teologis sebagaimana mestinya tidak akan terwujud. Eksegesis yang benar akan menghasilkan teologi yang benar. Sebaliknya eksegesis yang salah akan menghasilkan teologi yang salah pula. Walaupun terkadang berat dan banyak hambatan dalam melakukan eksegesis, namun pembelajar Alkitab mau tidak mau harus berusaha melakukan yang terbaik di dalam eksegesis terhadap Firman Tuhan yang merupakan obyek penelitian teologis.

 Kata kunci: keksegesis, penelitian teologis


Keywords


Eksegesis, Penelitian Teologis

Full Text:

PDF

References


A.A. Sitompul dan Ulrich Beyer, Metode Penafsiran Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.

Allan P. Ross, Old Testament Exegesis dalam Bible.org.

Archer Gleason L. dan Chirichigno, Gregory. Old Testament Quotations in the New Testament. Chicago: Moody Press, 1983.

Balz-Schneider, Exegetical Dictionary of the New Testament (EDNT); dalam BibleWorks 10.

Bauer-Danker, Greek-English Lexicon of the NT (BDAG); dalam BibleWorks 10.

Brown, Collin (Ed). New International Dictionary of New Testament Theology. Grand Rapids: Zondervan Publishing House.

Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Malang: SAAT, 2004.

Erickson, Millard J. Teologi Kristen Vol. 1. Malang: Gandum Mas, 1999.

Fee, Gordon D. New Testament Exegesis. Malang: SAAT, 2008.

Kittel-Bromiley, Theological Dictionary of the New Testament (Abridged) (TDNT) dalam BibleWorks 10.

Lumintang, Stevri Indra. Theologia Penelitian dan Penelitian Theologis: Science-Ascience serta Metologinya. Jakarta: Geneva Insani Indonesia, 2016.

Moyise, Steve. The Old Testament in the New: An Introduction. New York: Continuum, 2001.

Osborne, Grant R. Spiral Hermeneutika: Pengantar Komperehensif bagi Penafsiran Alkitab. Surabaya: Momentum, 2012.

Steck, Odil Hannes. Old Testament Exegesis: A Guide to the Methodology. USA: Society of Biblical Literature, 1998.

Stuart, Douglas. Eksegesa Perjanjian Lama. Malang: Gandum Mas, 2012.

Sutanto, Hasan. Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab. Malang: SAAT, 2007.

Van Gemeren, Willem A. (Ed) New International Dictionary of Old Testament Theology and Exegesis. Grand Rapids: Zondervan Publishing House.

Wallace, Daniel B. Greek Grammar Beyond the Basics :

an Exegetical Syntax of the New Testament. Grand Rapids: Zondervan Publishing House, 1996.

Waltke, Bruce K. dan O'Connor, M. An Introduction to Biblical Hebrew Syntax. Winona Lake, Indiana: Eisenbrauns, 2004.

Zuck, Roy B. Hermeneutik: Basic Bible Interpretation. Malang: Gandum Mas, 2014.




DOI: https://doi.org/10.46965/jtc.v5i2.722

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 Iwan Setiawan Tarigan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 LP2M IAKN Tarutung

Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: jurnalteologicultivation@gmail.com

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.