Peran Pemimpin Agama Berbasis Wawasan Pluralisme Dalam Merawat Toleransi Beragama di Indonesia

Ondrasi Gea, Hanna Dewi Aritonang, Senida Harefa

Abstract


Abstract:

This article departs from reality regarding the existence of cases of conflict to acts of violence with religious motives in Indonesia. Intolerant attitudes are increasingly felt by adherents of certain religions, for example refusing to build houses of worship even though the requirements have been fulfilled, feelings of being disturbed by the worship activities of adherents of other religions, the emergence of narrowly fanatical statements about the celebration of certain religious holidays, the occurrence of hate speech and even religious blasphemy. It turned out that amid these cases of conflict and intolerant religious leaders were also involved. Therefore, the author aims to develop an idea about the role of religious leaders plays a role in maintaining inter-religious harmony in Indonesia, namely by strengthening tolerance based on pluralism insights. This research refers to various literature consist of books, articles, journals and observes events around religious harmony. To build tolerance with a pluralism perspective, religious leaders can organize seminars on pluralism, Pancasila, and ideas that maintain national harmonious and integrity. In addition, adequate religious education for religious leaders can influence attitudes toward the reality of a pluralistic society, especially religious plurality. The deeper the pluralism insight of religious leaders and their adherents, the better the rating of tolerance in Indonesia.

 

Abstrak:

Artikel ini bertolak dari sebuah realita mengenai adanya kasus-kasus konflik hingga tindakan kekerasan dengan motif agama di Indonesia. Sikap intoleran semakin dirasakan oleh penganut agama tertentu, misalnya penolakan pendirian rumah ibadah meskipun persyaratan sudah terpenuhi, perasaan terganggu dengan aktifitas ibadah pemeluk agama lain, timbulnya pernyataan bermuatan fanatik sempit terhadap perayaan hari besar agama tertentu, terjadinya ujaran kebencian bahkan penistaan agama. Ternyata di tengah kasus konflik dan intoleran tersebut, pemuka agama juga turut terlibat. Oleh karena itu, penulis bertujuan untuk mengembangkan sebuah ide tentang peran pemimpin agama merawat kerukunan antar umat beragama di Indonesia, yaitu dengan memperkuat toleransi berbasis wawasan pluralisme. Penelitian ini mengacu pada berbagai sumber literatur antara lain buku, artikel, jurnal dan mengamati peristiwa di sekitar kerukunan beragama. Untuk membangun toleransi berwawasan pluralisme, maka pemuka agama dapat membuat seminar bertajuk pluralisme, pancasila dan gagasan yang menjaga kerukunan serta keutuhan bangsa. Selain itu pendidikan agama yang memadai bagi pemuka agama dapat mempengaruhi sikap terhadap realitas masyarakat majemuk, terutama pluralitas agama. Sehingga semakin dalam wawasan pluralisme pemimpin agama beserta penganutnya, maka semakin baik tingkat toleransi di Indonesia.


Keywords


Keyword : harmony; pluralism insight; religious leaders;tolerance

Full Text:

PDF

References


Dilema pendirian rumah ibadat dan keragaman faham keagamaan. (2010). Harmoni Jurnal Multikultural & Multireligius. Volume IX, Nomor 35, Juli-September Puslitbang Kehidupan Keagamaan

Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI, 43.

(2011). In I. d. Ali-Fauzi, Kontroversi Gereja di Jakarta (p. 129). Yogyakarta: CRCS.

Aliyanto, D. N. (2021). Menimbang Regulasi SKB 2 Menteri Dalam Terang Sejarah Gereja. . Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, Volume 2 No.1 Juli .

Anan, L. M. (2020 ). Respon Guru Madrasah Diniyah Terhadap Pengucapan Selamat Hari Besar Agama Di Pondok Pesantren Ngalah Pasuruan . Journal Multicultural of Islamic Education Volume 4 Nomor 1 Oktober Program Magister Pendidikan Agama Islam FAI.

Ardiyanti, A. N. (2018). Dakwah Humanis Sebagai Upaya Penanggulangan Radikalisme Di Indonesia . Jurnal Tabligh Volume 19 No 2 Desember, 191.

Arnadi. (2020). Implementasi Pendidikan Agama Islam Dalam Membudayakan Sikap Pluralisme Agama Pada Peserta Didik. Jawa Tengah: Penerbit CV. Pena Persada.

(2011). In A. M. Bisri, Membuka Pintu Langit Momentum Mengevaluasi Perilaku (p. 4). Jakarta: Kompas.

Channel, A. ( 2019). di salib ada jin kafir | ustad abdul somad. https://www.youtube.com/watch?v=ox4-u8b-oec viral !!!

Dzakie, F. (2014). Meluruskan Pemahaman Pluralisme Dan Pluralisme Agama Di Indonesia . Al-AdYaN/Vol.IX, N0.1 Januari-Juni, 81.

(2011). In Y. Fathi, Robohnya Dakwah di Tangan Dai (Judul asli: Ihdzaru alAids al-Harakiy) (pp. 52-69). Solo: Era Adicitra Intermedia.

Hanafi, I. (2018). Agama dalam Bayang-Bayang Fanatisme TOLERANS. Media Komunikasi umat Beragama Vol. 10, No. 1, Januari – Juni, 59.

Hariyant, B. (2016). Pengucapan ‘Selamat Natal’ Oleh Umat Islam Kepada Umat Kristiani Perspektif Filsafat Hukum Islam . Qiyas Jurnal Hukum Islam dan Peradilan Vol 1 No. 1 April .

Harmoni. (2010). Dilema pendirian rumah ibadat dan keragaman faham keagamaan. Jurnal Multikultural & Multireligius. Volume IX, Nomor 35, Juli-September Puslitbang Kehidupan Keagamaan Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI, 43.

(n.d.). https://id.wikipedia.org/wiki/Pemimpin_agama .

https://kbbi.co.id/arti-kata/toleransi. (n.d.).

(n.d.). https://tirto.id/setara-institute-sebut-10-kampus-terpapar-paham-radikalisme-d9nh.

(n.d.). https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-55806826.

(n.d.). https://www.kbbi.co.id/arti-kata/pluralisme.

Imron, A. (2011). Kearifan Lokal Hubungan Antar Umat Beragama Di Kota Semarang. Riptek 5, no. 1, 7-8.

Khamid, N. (2016). Bahaya Radikalisme terhadap NKRI. Millati, Journal of Islamic Studies and Humanities, 134.

Panjaitan, B. A. (2016). Tingkat Toleransi Antaragama di Masyarakat Indonesia. Societas Dei: Jurnal Agama dan Masyarakat Volume 3, No. 1, 12.

Putra, D. R. (2019). Fanatisme Dan Taklid (Memfigurkan Sosok Tertentu Secara Eksklusif) Ditinjau Dari Kepemimpinan Sosial . Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu , 251.

Rambitan, S. R. (2017). Shanan: Jurnal Pendidikan Agama Kristen Vol. 1 No. 1 . Pluralitas Agama Dalam Pandangan Kristen, 100.

Rasimin. (2016). Toleransi dan kerukunan Umat Beragama Di Masyarakat Banduacir, Inject: Interdisciplinary . Journal Of Communication, Volume 1, No. 1, Juni, 102.

Saihu, M. (2019). Merawat Pluralisme Merawat Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Deepublish (Grup Penerbitan CV Budi Utama) Anggota IKAPI (076/DIY/2012).

Syahril, A. A. (2020). Literasi Paham Radikalisme di Indonesia. Penerbit CV. Zigie Utama Anggota IKAPI Nomor 003/Bengkulu/.

(2005). In A. M. Thoha, Tren Pluralisme Agama (p. 212). Jakarta: Perspektif.

Thoha, A. M. (2005). Tren Pluralisme Agama. Jakarta: Perspektif.

Togardo, S. (2014). Manusia, Agama, dan Masyarakat: Suatu Wacana Menuju Dialog Multi Peradaban Global. Jurnal Societas Dei Volume 1, no. 1, 191.

Tsafaqah. (n.d.). Konsep Fikih Ikhtilaf Yusuf al-Qardhaw. Journal Peradaban Islam, Vol. 13 No. 2, 257.

Wahyuni, D. (2017). Agama Sebagai Media dan Media Sebagai Agama. JIA nomor 2 Vol. 1 , 83 .

Waty, R. R. (2021). Landasan Sikap Oposisi Front Pembela Islam (FPI) Terhadap Pemerintahan Joko Widodo Tahun 2014-2020 . Jurnal Ilmu Sosial Indonesia (JISI) http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/jisi Vol. 2, No. 2.




DOI: https://doi.org/10.46965/jtc.v6i2.1599

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 ondrasi gea

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 LP2M IAKN Tarutung

Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: jurnalteologicultivation@gmail.com

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.