Hubungan Pengudusan Progresif (Progressive Santification) dengan Pemulihan Emosi

Baskita Ginting

Abstract


Berkaitan dengan pengudusan progresif orang kristen menyakini bahwa pengudusan dan pembenaran Allah berpengaruh terhadap pemulihan emosi seseorang. Karena kecerdasan spiritual berfungsi luas kepada aspek kecerdasan dasar manusia terkhususnya kecerdasan emosi. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan pemulihan emosi disandingkan dengan pengudusan progresif; menggambarkan progressive sanctification sebagai proses dalam mentaati perintah Allah; menggambarkan hubungan antara pengudusan progresif dengan pemulihan emosi; serta tujuan akhir dari pengudusan progresif untuk menjadi berkat bagi sesama sebagai tanda memuliakan Tuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode  penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan pendekatan studi pustaka, yaitu pengumpulan dokumen berupa sumber-sumber buku, jurnal, media di internet dan lainnya yang mendukung pembahasan penelitian ini. Beberapa hal yang dibahas dalam penelitian ini yaitu Emotional Maturity: Pendekatan Pemulihan Emosi; Pengudusan Progresif Orang Percaya; Hubungan Pengudusan Progresif dengan Pemulihan Emosi; Pada kesimpulannya pengudusan progresif memiliki hubungan postiif dengan pemulihan emosi.

 

With regard to progressive sanctification, Christians believe that God's sanctification and justification affect one's emotional recovery. Because spiritual intelligence has broad functions to aspects of basic human intelligence, especially emotional intelligence. The aim of this study was to describe emotional restoration juxtaposed with progressive sanctification; describe progressive sanctification as a process of obeying God's commands; describes the relationship between progressive sanctification and emotional restoration, and the ultimate goal of progressive sanctification to be a blessing to others as a sign of glorifying God. The method used in this research is descriptive qualitative research method. The data collection technique used is a literature study approach, namely the collection of documents in the form of sources of books, journals, media on the internet and others that support the discussion of this research. Some of the things discussed in this research are Emotional Maturity: Emotional Recovery Approach; Believer's Progressive Sanctification; The Relationship of Progressive Sanctification to Restoration of Emotions; In conclusion, progressive sanctification has a positive relationship with emotional restoration.


Keywords


emosi, orang percaya, pengudusan progressive; emotion, believer, progressive sanctification

Full Text:

PDF

References


Adawiya, R., & Noviekayati, I. (2019). Terapi Perilaku Kognitif (Cognitif Behaviour Theraphy) Bagi Individu Perfeksionis Rabia. Seminar Nasional Multidisiplin, 230–237.

Desmita. (2019). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Roskada Karya.

Fazin. (2021). Hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kematangan emosi pada mahasiswa. UIN.

Garvin. (2017). Hubungan Kecerdasan Sosial Dengan Kesepian Pada Remaja. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 1(2), 93–99.

Goleman, D. (2000). Emotional Intelligence (terjemahan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Goleman, D. (2003). Emotional Intelligence (Kecerdasan Emosional : Mengapa EI Lebih Penting Dari Pada IQ). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hardjowono, T. (2005). Penyembuhan Luka Batin (Inner Healing) : Apakah Merupakan Bagian dari Pengudusan Orang Percaya? Veritas: Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 6(2), 211–227. https://doi.org/10.36421/veritas.v6i2.148

Hude, D. (2016). Emosi- Penjelajahan Religio-Psikologis Tentang Emosi Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Hurlock, E. (1995). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Erlangga.

Junaidi, W. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Emosi Peserta Didik. Pengembangan Diri, 31–123.

Lukito, D. L. (2000). Hamba Tuhan dan Bacaannya (II Timotius 4:13). Veritas : Jurnal Teologi Dan Pelayanan, 1(2), 231–235. https://doi.org/10.36421/veritas.v1i2.45

Marantika, C. (2002). Doktrin Keselamatan Dan Kehidupan Rohani. Yogyakarta: Iman Press.

Mawikere, M. C. S. (2016). Pandangan Teologi Reformed Mengenai Doktrin Pengudusan Dan Relevansinya Pada Masa Kini. Jurnal Jaffray, 14(2), 199. https://doi.org/10.25278/jj71.v14i2.211

Melvin, E. D. (2018). Reformed Persperctive: Five Views on Sanctification. Grand Rapids.

Nauli Thaib, E. (2013). Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Kecerdasan Emosional. Jurnal Ilmiah Didaktika, 13(2), 384–399. https://doi.org/10.22373/jid.v13i2.485

Nichole A. Murray-Swank, K. I. (2005). Pargament, and Annette Mahoney, ―At the Crossroads of Sexuality and Spirituality: The Sanctification of Sex by College Students. The International Journal for the Psychology of Religion, 15(3).

Perwito Utomo, R. H. R., & Meiyuntari, T. (2015). Kebermaknaan Hidup, Kestabilan Emosi dan Depresi. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 4(03), 274–287. https://doi.org/10.30996/persona.v4i03.722

Peterson. (1995). Possessed by God: A New Testament Theology of Sanctification and Holiness. Grand Rapids: Eerdmans.

Pratiwi, M. S., & Adiyanti, M. G. (2018). Studi Pendahuluan : Emosi Moral Pada Remaja. Jurnal Psikologi Perseptual, 2(2), 69–87. https://doi.org/10.24176/perseptual.v2i2.2672

Rampisela, D., Rompas, S., & Malara, R. (2017). Hubungan Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Dengan Prestasi Belajar Siswa Di Smp Katolikst. Fransiskus Pineleng. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 5(1), 105616.

Rudyanto, E. (2010). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual Dengan Perilaku Prososial Pada Perawat.

Safaria, T. dan Saputra, N. E. (2019). Manajemen emosi: Sebuah panduan cerdas bagaimana mengelola emosi positif dalam hidup anda. Jakarta: Bumi Aksara.

Santo, J. C. (2018). Makna dan Penerapan Frasa Mata Hati yang Diterangi dalam Efesus 1:18-19. Jurnal Teologi Berita Hidup, 1(1), 18–19. https://doi.org/10.38189/jtbh.v1i1.1

Sembiring, M., Milfayetty, S., Siregar, N. I., Studi, P., Psikologi, M., Pascasarjana, P., … Medan, A. (2015). Hubungan Kecerdasan Emosi Dan Kecerdasan Spiritual Dengan Perilaku Prososial Mahasiswa Calon Katekis. ANALITIKA: Jurnal Magister Psikologi UMA, 1–11.

Simanjuntak, J. (2013). Mencinta Hingga Terluka. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sirait, B. (2004). Reformata. Retrieved from www.rerormata.com

Sudarsono. (1993). Kamus filsafat dan Psikologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sumiwi, A. R. E. (2018). Pembaharuan Pikiran Pengikut Kristus Menurut Roma 12:2. Jurnal Teologi Berita Hidup, 1(1), 46–56. https://doi.org/10.38189/jtbh.v1i1.4

Thiessen, H. C. (1997). Teologi Sistimatika. Malang: Gandung Mas.

Towns, E. L. (2009). Martin Luther on Sanctification. Bibliotheca Sacra, 14(1), 115–122.

Zaluchu, S. (2018). Respons Tests of Leadership Menurut Teori Frank Damazio Pada Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Kepemimpinan Kristen STT Harvest Semarang. Jurnal Jaffray, 16(2), 145. https://doi.org/10.25278/jj71.v16i2.289




DOI: https://doi.org/10.46965/ja.v19i2.669

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Copyright © 2017
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: info@iakntarutung.ac.id