Status Beragama versus Hidup Beragama

Flesia Nanda Uli Boangmanalu, Warseto Freddy Sihombing, Seri Antonius

Abstract


Artikel ini didasari oleh semakin merosotnya  kesadaran manusia didalam memaknai agama yang dianutnya.  Terkadang agama hanya dipandang sebagai pelengkap identitas saja. Sehingga manusia lalai dengan peran dan tanggung jawabnya terhadap agama yang dianutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan perbandingan keadaan individu yang menghadirkan dan yang tidak menghadirkan  tanggung jawab didalam menyikapi jasa agama bagi dirinya. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif yaitu menganalisis, membandingkan dan menyimpulkan berbagai pendapat dari buku sumber/jurnal dari berbagai ahli mengenai pengaruh kehadiran dan ketidak hadiran tanggung jawab seseorang didalam menyikapi jasa agama. Respon terhadap agama sudah pasti  memberikan dampak agama itu sendiri bagi penganutnya.  Agama memberikan makna bagi manusia agar tidak memiliki tatanan hidup yang buruk dan merespon agama dengan penuh tanggung jawab kepada Tuhan yang telah memberi amanat.


Keywords


Jasa Agama, Penganut, Tanggung Jawab

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman. (2019). Kesadaran Beragama Pada Anak. Jurnal IAIN Padang Sidempuan, 1.

Amran, A. (2015). Peranan agama dalam perubahan sosial masyarakat. HIKMAH: Jurnal Ilmu Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2(1), 23–39.

Babun Suharto. (2019). Moderasi Beragama Dari Indonesia untuk Dunia. LKiS.

Dicky Sofjan, Sekar Ayu Aryani, Endah Setyowati, M. Machasin, Ida

Fitri Astuti, A. M. (2017). Lokakarya Pengayaan Wacana Agama & Keragaman. ICRS, British Council. icrs@ugm.ac.id

Drs. D. Hendropuspito, O. (1983). Sosiologi Agama. BPK Gunung Mulia.

Drs. H. Burhanuddin Salam, M. (2000). Etika Individual. PT Rineka Cipta.

Dwiputrianti, S. (2009). Memahami Strategi Pemberantasan Korupsi di Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek Administrasi, 6(3), 1.

H. Gunawan. (2020). Sosiologi Agama. Ar-raniry Press.

Hidayat, E. (2016). Perlindungan hak asasi manusia dalam negara hukum indonesia. ASAS, 8(2).

Ishomuddin. (2002). Pengantar Sosiologi Agama. Ghalia Indonesia.

Julita Lestari. (2020). Pluralisme Agama Di Indonesia. Joernal Of Religios Studies, 1.

Lubis, A. (2016). Peran agama dalam kesehatan mental. Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Arab, 2(2).

Muhammadin. (2013). Kebutuhan Manusia Terhadap Agama. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama, 14, 99–114.

Mulyadi, M. (2017). Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan. Tarbiyah Al-Awlad: Jurnal Kependidikan Islam Tingkat Dasar, 7(2).

Naan. (2018). Motivasi Beragama Dalam Mengatasi Rasa Frustasi. Jurnal Syifa Al-Qulub.

Ningsih, W. A. (2022). Akar Keraguan Terhadap Agama: Problem Kejahatan: Keburukan, Ujian, Hikmah. Jurnal Penelitian Multidisiplin, 1(2), 12–22.

Nizar, N. (2018). Hubungan etika dan agama dalam kehidupan sosial. Jurnal Arajang, 1(1), 27–35.

Rahman, R. (2019). Peran Agama dalam Masyarakat Marginal. Sosioreligius, 4(1).

Rohman, A., & others. (2016). Upaya menekan angka kriminalitas dalam meretas kejahatan yang terjadi pada masyarakat. Perspektif, 21(2), 125–134.

Syatria Adymas Pranajaya. (2018). Peran Agama Terhadap Kesehatan Mental. Jurnal Academia.

Taufik, A. (2019). Agama dalam Kehidupan Individu. Edification Journal: Pendidikan Agama Islam, 1(1), 57–67.

Wibisono, M. Y. (2020). Sosiologi Agama. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.




DOI: https://doi.org/10.46965/ja.v21i1.2016

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Copyright © 2017
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: info@iakntarutung.ac.id