Pandangan Paulus Tentang Makna Roti dan Anggur Di Dalam Perjamuan Kudus Berdasarkan 1 Korintus 11: 21-23

Arip Surpi Sitompul, Nelwan Christoper Tambunan, Liyus Waruwu

Abstract


Abstrak:

Tujuan dari penulisan ini menggali arti dari Roti dan Anggur dalam Perjamuan Kudus menurut pandangan Paulus melalui Study Eksegetis 1 Korintus 11:23-26, dan Implikasinya terhadap pengajaran gereja masa kini. Metode yang di pakai  dalam artikel ini adalah mengunakan metode kualitatif yang bersumber dari buku-buku, dengan langkah-langkah hermeneutik eksegetis. Dalam hal ini, penulis mencoba melalui pembahasan yang mendeskripsikan hal-hal mengenai makna.. roti dan anggur dalam Perjamuan.. Kudus dan mengenai keterlibatannya bagi gereja masa kini. Mengenai “Makna roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus” yang penulis gali melalui 1 Korintus 11:23-26, merupakan sarana dalam melaksanakan perjamuan kudus. Roti yang telah diberikan saat perjamuan kudus melambangkan tubuh Kristus yang telah diserahkan atau dikorbankan di bukit golgota, sebagai bukti penebusan bagi umat manusia yang percaya kepada Dia. Begitu juga dengan cawan yang berisikan anggur merupakan sebuah perjanjian yang baru yang telah di lambangkan dengan darah Kristus. Untuk itu memakan dan meminum roti dan anggur sangat ditekankan untuk mengingat kembali akan penebusan Kristus bagi umat manusia.

Kata kunci: Paulus, makna roti dan anggur

 

Abstract:

The purpose of writing is to explore the meaning of the Bread and Wine in the Lord's Supper according to Paul's view through the Exegetical Study of 1 Corinthians 11:23-26, and its implications for church teaching today. The method used in this writing uses qualitative methods sourced from books, with exegetical hermeneutic steps. In this case, the author tries to go through a discussion that describes things about the meaning of the bread and wine in the Holy Communion.. and about their involvement in the church today. Regarding the "meaning of the bread and wine in the Lord's Supper" which the author explores through 1 Corinthians 11:23-26, it is a means in carrying out Holy Communion. The bread that was given at the Lord's Supper symbolizes the body of Christ that was given up or sacrificed on Mount Golgotha, as evidence of redemption for mankind who believe in Him. Likewise, the cup filled with wine is a new covenant which has been symbolized by the blood of Christ. For this reason, eating and drinking bread and wine is highly emphasized to remember Christ's redemption for mankind.

Keywords: Paul, meaning of bread and wine


Keywords


Ilmu teologi

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar Tjen. Katekismus Besar Martin Luther. Jakarta: Gunung Mulia, 2007.

B.J.Boland, Dogmatika Masa Kini, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2014.

Becker, Pedoman Dogmatika. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1991.

Berkof dan Enklar, Sejarah Gereja, Jakarta: BPK: Gunung Mulia, 1993.

Bruce Milne, Mengenali Kebenaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, Jakarta: 2009.

Charles dan Everett, The Wycliffe Bible Comentary. Malang: Gandum Mas, 2013.

DAHLENBURG. Konfensi-konfensi Gereja Lutheran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.

Danik Astuti Lumintang, Teologi Penelitian dan Penelitian Teologis Science Serta Metodologinya. Jakarta: Geneva Insani Indonesia, 2006.

De Jonge, Christian. Apa itu Calvinisme, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

Denis, Tafsir Surat 1 Korintus. Malang: Gandum Mas, 1992.

Dr. Chr. De Jongge dan Dr. Jan S. Aritonang, APA DAN BAGAIMANA GEREJA. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003.

Dr. Harun Hadiwijono, Iman Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Dr. Marlon Butar-butar, Teologi Paulus. Lakeisha, 2019.

Duyverman. Pembimbing ke Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2016.

Alister McGrath. Sejarah Pemikiran Reformasi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.

Edward W.A. Koehler, Intisari Ajaran Iman Kristen. Akademi Lutheran Indonesia, 2010.

Gordon D.Fee, Eksegetis Perjanjian Baru, Edisi ketiga Malang: SAAT, 2008.

Groenen, PengantarPerjanjianBaru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1992.

J. L. Abineno, Perjamuan Malam. Jakarta: BPK Gunung Mulia,1990.

Jan S. Aritonang, BERBAGAI ALIRAN DI DALAM DAN DI SEKITAR GEREJA, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.

Jhon Drane, Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.

Linwood Urban, Sejarah Ringkasan Pemikiran Kristen, (BPK: Gunung Mulia, 2003.

Louis Berkof, Summary of Cristian Doctrine, Grand Rapids, Michigan, Teologi Sistematika 5. Surabaya: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 2005.

Milne, Mengenali Kebenaran. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.

Novum Testamentum Grace, Nestle,1898 n 1979, Germany, ISBN 3 4 38 05 104 4

Paul Ellingworth dan Howard Hatton, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat Di Korintus. Jakarta: LAI, 2010.

Pdt.G.D. DAHLENBRG, KONFENSI-KONFENSI GEREJA LUTHERAN. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000.

PFITZNER. Ulasan Atas 1 Korintus. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010.

Pfitzner, Kesatuan dalam Kepelbagaian. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004.

R.J. PORTERT. Katekisasi Masa Kini. Jakarta: Yayasan Komunikasi, 2011.

Yohanes Calvin. Institutio Pengajaran Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.

Jurnal

Anita I. Tuela,Perjamuan menurut JohanesCalvin dan Pemhaman

Jemat GMIM Kanaan,(Jurnal STAKN Manado, Edisi 2014).

Harpin Karisma Santituta, Skripsi: “STUDI KASUS PERJMUAN KUDUS PERNGGANTIAN MEDIA ROTI DAN ANGGUR MNJADI KETELA DAN TEH DI GKJ KARANGALIT SALATIGA,(UKSW SALATIGA,2018).

Tonny Andrian,”Kajian Teologis Praktek Sakramen Perjamuan Kudus” (STT KHARISMA,VOL.2,No:1, 2021)

Tonny Andrian,”Kajian Teologis Praktek Sakramen Perjamuan Kudus” (STT KHARISMA,VOL.2,No:1, 2021)




DOI: https://doi.org/10.46965/ja.v20i1.1151

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Copyright © 2017
Institut Agama Kristen Negeri Tarutung
Kampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 Tarutung
Kampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara
email: info@iakntarutung.ac.id